Bak gelas kaca, rasa hati ini hancur berkeping-keping, tak dapat terobati dan bahkan tak ada obatnya. Yah...memang tak ada obatnya.. Kesendirian ini bukan hal yg asing lagi buatku, tapi benar-benar perasaan yang tidak nyaman, bukan?
Sahabat? Apakah kau masih percaya dengan adanya sahabat? Entah aku sudah dikutuk oleh Tuhan, atau memang pada kenyataannya seperti itu, sepertinya tidak ada lagi kata sahabat dalam hidupku,, sahabat yg ketika masih ABG dulu, sangat aku agung-agungkan keberadaannya, sahabat yang setiap hari kau temui untuk diajak bermain, bercanda, tertawa bersama dan berkonyol-konyol bersama.
Kini, rasanya semua t tak ada artinya, pada akhirnya pun, setiap manusia akan menemui ajalnya sendiri, dan berada didalam tanah kubur sendiri, tanpa teman. Aku tau, esoknyapun, ketika akan menjadi mayat, kesendirian sperti ini yang akan aku rasakan. Anggaplah ini adalah situasi untuk membuat diriku lebih bisa beradaptasi sebelum menemui ajal pada nantinya entah kapan itu.
Kesendirian ini pernah menemaniku pada beberapa waktu, dan aku pernah merasa nyaman. Tapi, mungkin karena sudah lama tertinggal dibelakang,, akhirnya perasaan ini termakan oleh waktu. Sehingga aku lupa, bagaimana rasanya sendiri, tanpa teman atau satu orangpun didekatmu, termasuk kekasihpun tak ada.
Ya,, sekarang aku sadari, bahwa teman terdekatku adalah KESENDIRIAN, rasanya susah dan sulit untuk melampui ini semua, dan kenapa aku harus membutuhkan waktu yg lama untuk mengasihani diri sendiri???
Kenapa?
Akupun belum menemukan jawabnya...
Tuhan,.. aku disini bersama sendiri..
